Bakbakan Bersiap Wujudkan Desa Bersih

Tekad Desa Bakbakan untuk mengelola material dan sampahnya secara mandiri diawali dengan kegiatan bank sampah yang diinisiasi sejak Desember 2020. Desa yang terdiri dari empat desa adat dan sembilan banjar ini begitu antusias untuk menyukseskan program. Terbukti dengan ramainya masyarakat yang turut serta dalam pembukaan bank sampah yang difasilitasi Griya Luhu. Hingga enam bulan berikutnya antusiasme tersebut tak juga surut.
Sejak pengesahan Peraturan Gubernur Provinsi Bali Nomor 47 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber, desa-desa di Bali berlomba untuk mengelola sampahnya sendiri. Tak terkecuali Desa Bakbakan, sebuah desa yang termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar.
Untuk meligitimasi usahanya, pada Januari 2021 Desa Bakbakan mengundangkan Peraturan Desa tentang pengelolaan sampah dan menandatangani perjanjian kerjasama dengan Yayasan Bumi Sasmaya (YBS). Dengan adanya regulasi tingat desa dan kerjasama tertulis, Desa Bakbakan menegaskan komitmennya menuju perwujudan masyarakat yang berkesadaran lingkungan. Gayung bersambut, komitmen tersebut dihargai oleh Bupati Kabupaten Gianyar dengan pemberian satu buah armada truk. Harapannya, truk dapat digunakan untuk kegiatan pengangkutan sampah.

Kelola Material dan Sampah, Bawa Berkah
Desa Bakbakan memiliki peluang besar untuk membangun fasilitas pengelolaan material dan sampahnya sendiri. Proses tersebut dipercepat dengan menyegerakan penetapan lokasi calon fasilitas. Dengan dibantu oleh tim Merah Putih Hijau dari YBS, Desa Bakbakan melakukan pengukuran lahan, pembuatan desain bangunan, serta penyusunan rencana anggaran biaya. Dengan inisiatif tinggi Pemerintah Desa, dimulailah pembangunan akses jalan ke fasilitas pengelolaan material dan sampah.
Lahan seluas kurang lebih 19 are yang akan digunakan sebagai lokasi fasilitas itu terletak di wilayah Desa Adat Kabetan. Masih dikelilingi areal persawahan, lokasi tersebut terlihat asri dan sejuk. “Jika langit tidak tertutup awan, dari sini kita bisa melihat Nusa Penida di selatan dan Gunung Agung di utara,” ujar Gede Indra Ari Wangsa W., S.H., Kepala Desa Bakbakan, sambil menunjuk ke arah yang disebutnya. Meski sedikit mendung memayungi lokasi, semburat Pulau Nusa Penida masi tampak.
Beroperasinya TPS 3R atau Rumah Kompos di Desa Bakbakan akan membawa beragam keuntungan. Pertama, lingkungan akan menjadi sehat dan bersih. Sehingga siapapun akan merasa nyaman beraktivitas. Kedua, lokasi sekitar fasilitas pengelolaan material dan sampah dapat dijadikan ruang publik, semacam tempat rekreasi masyarakat untuk jogging dan berolahraga, atau menikmati keindahan pemandangan sawah dan perbukitan. Ketiga, pertanian akan mendapat pasokan kompos, yang menjadi produk dari fasilitas pengelolaan sampah. Keempat, kebersihan desa akan mendukung pariwisata yang berkesadaran lingkungan.

Bakbakan Terkini
Proposal pengajuan Dana Alokasi Khusus (DAK) pembangunan rumah kompos tahun 2022 telah terkirim. Desa Bakbakan meneruskan usahanya membangun sistem pengelolaan sampah berbasis sumber. Pada awal Juli 2021, pertemuan bersama elemen adat dan dinas dilakukan untuk mempercepat pengesahan perarem terkait pengelolaan sampah di wilayah adat Desa Bakbakan.
Para kader kebersihan desa bersama tim YBS secara rutin melakukan edukasi ke rumah-rumah warga. Pada awal Juli, lebih dari 40 KK di Banjar Gitgit mendapatkan pengarahan untuk pemilahan sampah. Sebagian besar warga telah melakukan pemilahan material organik dan anorganik serta aktif terlibat sebagai nasabah bank sampah.
Sejak 12 Juli 2021, ujicoba pengangkutan material dan sampah terpilah dilaksanakan kembali setelah sempat tertunda beberapa waktu. Banjar-banjar yang termasuk wilayah percobaan adalah Kabetan Kaja, Kabetan Kelod, Gitgit, Ngenjung Sari, dan Angkling, terutama di wilayah perumahan. Harapannya, percobaan pengangkutan ini semakin meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memilah material dan sampah di rumah masing-masing.
Perlahan tapi pasti, semua elemen dan lapisan masyarakat bergotong royong untuk mewujudkan cita-cita bersama. Yaitu, Desa Bakbakan yang bersih, tanpa mengotori desa lain.
Penulis : Oktaria Asmarani